Sepasang suami istri dengan ditemani anak
mereka yang bungsu terlihat sedang khusuk merayakan malam pergantian tahun. Seperti
biasanya hampir setiap malam tahun baru anggota keluarga ini tidak dapat
berkumpul seluruhnya; berhubung karena beberapa orang anak pasangan suami istri
ini sudah tinggal meniggal menetap di perantauan. Jadi mereka bertigalah yang
selalu berkumpul untuk berdoa dan bersyukur karena Tuhan telah memberikan
mereka satu lagi tahun untuk dijalani.
Dengan tekun mereka menyanyi
dan memuji Tuhan. Karena mereka Cuma bertiga, mereka bersepakat untuk berbagi
tugas dalam kebaktian yang mereka laksanakan; si anak membacakan lagu
puji-pujian dan si bapak membaca Alkitab lantassi ibu mendapatkan tugas untuk
bedoa mendoakan keluarga itu; anak-anak mereka yang nan jauh disana, mendoakan
supaya tahun yang baru menjadi tahun yang penuh berkat bagi mereka.
Awalnya mereka semua ngga’
punya masalah hingga kebaktian selesai. Namun pertanyaan yang dimunculkan
si-anak kepada ibunya membuat terbukanya satu tabir atau sikap buruk si-ibu
yang sangat pilih kasih dan tidak adil pada anak-anaknya. Rupa-rupanya si-anak
penasaran lantas bertanya kenapa ibunya lupa mendoakan salah satu dari anaknya,
yang kebetulan adalah anak yang hidupnya paling susah dalam perantauan,
sementara yang anaknya yang lain yang tergolong sukses; berulang-ulang disebut
dalam doa si-ibu.
Si-anak sangat terkejut
mendapatkan jawaban ibunya yang terkesan tidak bersalah, karena dengan enteng
si ibu menjawab, bahwa dia sengaja tidak berdoa untuk anaknya yang itu, karena
anak itu pergi merantau belum pernah sekalipun yang namanya ngasih kiriman atau
uang. Jadi untuk apa juga didoakan kan lebih baik mendoakan anak-anak yang
setia mengasih uang, begitu kata sang ibu.
Sikap sang ibu diatas sangat
tidak adil, si ibu menjadi pilih kasih, karena kasih sayangnya telah terbutakan
oleh yang namanya uang semata. Si ibu mungkin tak sadar bahwa anaknya yang
paling susah inilah seharusnya yang harus lebih banyak didoakan (ditopang dalam
doa). Coba kita bayangkan kalaulah misalnya anaknya yang luput didoakan ini
sampai tahu bahwa ia tidak masuk dalam daftar doa entah bagaimanalah sakit
hatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar